Tanggomo

Tanggomo, Sastra Lisan Gorontalo yang Menghibur dan Menginspirasi

Tanggomo adalah salah satu sastra lisan yang masih hidup dan berkembang di masyarakat Gorontalo. Tanggomo adalah seni bertutur yang berbentuk puisi naratif yang diungkap secara berirama. ****

Tanggomo biasanya dibawakan oleh seorang tokoh adat yang disebut "Patanggomo". Patanggomo biasanya menceritakan kisah-kisah dari masa lalu, seperti cerita rakyat, legenda, dan peristiwa sejarah. Namun, tanggomo juga bisa menceritakan kisah-kisah yang aktual, seperti berita terkini.

Tanggomo memiliki fungsi yang beragam, di antaranya:

• Sebagai sarana hiburan. Tanggomo biasanya dibawakan pada acara-acara adat, seperti pernikahan, sunatan, dan syukuran. Tanggomo juga sering dibawakan pada acara-acara umum, seperti hari besar nasional dan keagamaan.
  Acara adat Gorontalo
• Sebagai sarana pendidikan. Tanggomo sering digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai moral, budaya, dan sejarah kepada masyarakat Gorontalo.
• Sebagai sarana pelestarian budaya. Tanggomo merupakan salah satu kekayaan budaya Gorontalo yang harus dilestarikan.

Tanggomo memiliki ciri-ciri yang khas, antara lain:

• Diungkap secara berirama. Tanggomo menggunakan irama yang khas untuk membuat cerita lebih menarik dan mudah diingat.
• Berbentuk puisi naratif. Tanggomo menceritakan sebuah cerita secara naratif.
• Tidak terikat oleh baris. Tanggomo tidak memiliki jumlah baris yang tetap

Tanggomo merupakan salah satu sastra lisan yang penting bagi masyarakat Gorontalo. Tanggomo tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi masyarakat Gorontalo untuk menjaga nilai-nilai budayanya.